Kolesterol merupakan salah satu dari
golongan lipida yang memiliki komponen alcohol steroid yang berfungsi sebagai
sumber kalori. Karakteristik dari kolesterol yaitu berwarna kekuningan dan
berupa seperti lilin yang disintesis oleh tubuh manusia terutama di dalam hati.
Kolesterol merupakan zat yang essensial yang berfunngsi untuk membrane sel
tubuh, merupakan bahan pokok untuk pembentukan garam empedu yang sangat
diperlukan untuk pencernaan makanan, dan bahan baku untuk memebentuk hormone
steroid misalnya testosterone, progesterone, estrogen, dan lain sebagainya.
Kolesterol sebagian
besar disintesis di dalam hati, dan sedikit oleh kelenjar adrenal, testis,
kulit, dan usus. Sintesis kolesterol dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :
1. Pembentukkan β-hidroksil-
β-metilgltaril-KoA (HMG-KoA) dari Asetil KoA
2. Pengubahan HMG-KoA menjadi
skualena
3. Pengubahan skualena menjadi
kolesterol
1. Pembentukkan β-hidroksil-
β-metilgltaril-KoA (HMG-KoA) dari Asetil KoA
Tahap pertama, sintesis kolesterol
berlangsung di sitoplasma. Asetil KoA dihasilkan dari asam lemak atau piruvat
dari mitokondria. Kondensasi dua molekul asetil-KoA membentuk β-ketobutiril-KoA
(asetoasetil KoA) dan dikatalisis oleh enzim tiolase. Reaksi berikutnya yaitu
β-ketobutiril-KoA berkondensasi lagi dengan satu molekul asetil-KoA membentuk
HMG-KoA yang dikatalisis oleh enzim HMG-KoA sintase.
2. Pengubahan HMG-KoA menjadi skualena
Enzim HMG-KoA reduktase akan
mereduksi HMG-KoA menjadi mevalonat. Enzim ini berada diretikulum endoplasma.
Pada proses reduksi ini dibutuhkan ekivalen pereduksi yangdisuplai oleh NADPH.
Mevalonat diubah menjadi farnesilpirofosfat dalam sitoplasma. Mevalonat kinase
mengatalisis terbentuknya fosfomevalonat. Selanjutnya fosfomevalonat
dikatalisis oleh fosfomevalonat kinase menghasilkan 5-pirofosfomevalonat.
Selanjutnya 5-pirofosfomevalonat diubah menjadi isopentenil pisofosfat yang
melibatkan reaksi dekarboksilasi dan dehidrasi oleh enzim mevalonat
5-pirofosfat dekarboksilase. Tahap selanjutnya isopentenil pisofosfat akan
diubah menjadi isomernya yaitu dimetilalil pifosfat yang dikatalisis oleh
isopentenil pisofosfat isomerase. Kondensasi antara isopentenil pisofosfat
dengan dimetilalil pifosfat akan menghasilkan geranilpirofosfat yang
dikatalisis oleh dimetilalil transferase. Selanjutnya geranilpirofosfat
dikatalisis ooleh geranil transferase dan menghasilkan farnesilpirofosfat.
Reaksi kondensasi dua molekul farnesilpirofosfat akan membentuk skualena dengan
bantuan farnesil transferase atau nama lainnya yaitu skualena sintase yang reaksinya
memebutuhkan NADPH sebagai donor elektron.
3. Pengubahan skualena menjadi
kolesterol
Tahap terakhir dalam lintasan
biosintesis kolesterol dimulai dari terikatnya skualena pada protein pengangkut
spesifik yang ada di sitoplasma dikenal sebagai protein pengangkut sterol (sterol
carrier protein). Skualena yang bertemu dengan O2 akan
dikatalisis oleh enzim skualena monooksigenase dengan donor elektron dari NADPH
membentuk skualena-2, 3-epoksida. Skualena-2, 3-epoksida melepasakan elektron
ketika dikatalis oleh 2, 3-oksidoskualena lanosterol siklase menjadi
lanosterol. Lanosterol akan berikatan dengan protein pengangkut yang kedua
dalam reaksi sampai selesai. Lanosterol yang diubah menjadi kolesterol melalui
20 reaksi yang dikatalis oleh enzim-enzim dalam membrane mikrosom. Salah satu
reaksinya yaitu yang terkahir setelah lanosterol diubah menjadi
7-dehidrokolesterol melalui 19 reaksi, produk ini kemudian direduksi oleh NADPH
membentuk kolesterol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar