Kamis, 13 Desember 2012

Kolesterol


Kolesterol merupakan salah satu dari golongan lipida yang memiliki komponen alcohol steroid yang berfungsi sebagai sumber kalori. Karakteristik dari kolesterol yaitu berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin yang disintesis oleh tubuh manusia terutama di dalam hati. Kolesterol merupakan zat yang essensial yang berfunngsi untuk membrane sel tubuh, merupakan bahan pokok untuk pembentukan garam empedu yang sangat diperlukan untuk pencernaan makanan, dan bahan baku untuk memebentuk hormone steroid misalnya testosterone, progesterone, estrogen, dan lain sebagainya.
   Kolesterol sebagian besar disintesis di dalam hati, dan sedikit oleh kelenjar adrenal, testis, kulit, dan usus. Sintesis kolesterol dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :
1.  Pembentukkan β-hidroksil- β-metilgltaril-KoA (HMG-KoA) dari Asetil KoA
2. Pengubahan HMG-KoA menjadi skualena
3. Pengubahan skualena menjadi kolesterol

1. Pembentukkan β-hidroksil- β-metilgltaril-KoA (HMG-KoA) dari Asetil KoA
Tahap pertama, sintesis kolesterol berlangsung di sitoplasma. Asetil KoA dihasilkan dari asam lemak atau piruvat dari mitokondria. Kondensasi dua molekul asetil-KoA membentuk β-ketobutiril-KoA (asetoasetil KoA) dan dikatalisis oleh enzim tiolase. Reaksi berikutnya yaitu β-ketobutiril-KoA berkondensasi lagi dengan satu molekul asetil-KoA membentuk HMG-KoA yang dikatalisis oleh enzim HMG-KoA sintase.
2. Pengubahan HMG-KoA menjadi skualena
Enzim HMG-KoA reduktase akan mereduksi HMG-KoA menjadi mevalonat. Enzim ini berada diretikulum endoplasma. Pada proses reduksi ini dibutuhkan ekivalen pereduksi yangdisuplai oleh NADPH. Mevalonat diubah menjadi farnesilpirofosfat dalam sitoplasma. Mevalonat kinase mengatalisis terbentuknya fosfomevalonat. Selanjutnya fosfomevalonat dikatalisis oleh fosfomevalonat kinase menghasilkan 5-pirofosfomevalonat. Selanjutnya 5-pirofosfomevalonat diubah menjadi isopentenil pisofosfat yang melibatkan reaksi dekarboksilasi dan dehidrasi oleh enzim mevalonat 5-pirofosfat dekarboksilase. Tahap selanjutnya isopentenil pisofosfat akan diubah menjadi isomernya yaitu dimetilalil pifosfat yang dikatalisis oleh isopentenil pisofosfat isomerase. Kondensasi antara isopentenil pisofosfat dengan dimetilalil pifosfat akan menghasilkan geranilpirofosfat yang dikatalisis oleh dimetilalil transferase. Selanjutnya geranilpirofosfat dikatalisis ooleh geranil transferase dan menghasilkan farnesilpirofosfat. Reaksi kondensasi dua molekul farnesilpirofosfat akan membentuk skualena dengan bantuan farnesil transferase atau nama lainnya yaitu skualena sintase yang reaksinya memebutuhkan NADPH sebagai donor elektron.
3. Pengubahan skualena menjadi kolesterol
Tahap terakhir dalam lintasan biosintesis kolesterol dimulai dari terikatnya skualena pada protein pengangkut spesifik yang ada di sitoplasma dikenal sebagai protein pengangkut sterol (sterol carrier protein). Skualena yang bertemu dengan O2 akan dikatalisis oleh enzim skualena monooksigenase dengan donor elektron dari NADPH membentuk skualena-2, 3-epoksida. Skualena-2, 3-epoksida melepasakan elektron ketika dikatalis oleh 2, 3-oksidoskualena lanosterol siklase menjadi lanosterol. Lanosterol akan berikatan dengan protein pengangkut yang kedua dalam reaksi sampai selesai. Lanosterol yang diubah menjadi kolesterol melalui 20 reaksi yang dikatalis oleh enzim-enzim dalam membrane mikrosom. Salah satu reaksinya yaitu yang terkahir setelah lanosterol diubah menjadi 7-dehidrokolesterol melalui 19 reaksi, produk ini kemudian direduksi oleh NADPH membentuk kolesterol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar